Setiapkali musim penghujan, sejumlah wilayah di negeri ini menghadapi risiko banjir. Beberapa daerah bahkan sejak lama menjadi langganan bencana ini. Dengan adanya pandemi corona dan banjir di musim penghujan, masyarakat mau tidak mau, harus menghadapi risiko ganda. Tentu saja, pola penanganannya pun harus tidak seperti biasa.
PERINGATAN Hari Peduli Sampah Nasional HPSN pada tanggal 21 Februari setiap tahunnya mengingatkan semua pihak bahwa persoalan sampah harus menjadi perhatian utama. Penanganan dan pengelolaan sampah harus melibatkan seluruh komponen, meliputi pemerintah baik pusat dan daerah, akademisi, aktivis, komunitas, dunia usaha, asosiasi profesional dan bahkan individual. Sampah berada dalam kehidupan sehari-hari, bersumber dari segala tempat, terutama rumah tangga, industri, pasar-pasar dan dari berbagai aktivitas manusia lainnya. Sampah menjadi persoalan yang sangat serius dengan multi dimensi forward and backward linkages, sehingga pelibatan seluruh komponen masyarakat menjadi penting dan resonansi kepedulian persoalan sampah secara terus menerus sungguh-sungguh diperlukan. Sampah juga menjadi salah satu sumber yang menyebabkan kondisi lingkungan menjadi menurun kualitasnya, bukan hanya karena secara estetika, tetapi lebih penting lagi, karena sampah merupakan salah satu sektor sumber emisi Gas Rumah Kaca yang berbahaya bagi kerusakan atmosfir; yang akan memberikan dampak buruk pada kehidupan masyarakat. Baca juga Hidup Harmonis Manusia dengan Gajah Harus Terus Diupayakan Sekarang ini, perubahan iklim telah menjadi perhatian bangsa-bangsa di dunia dan merupakan persoalan yang dianggap sangat serius. Isu perubahan iklim menjadi trigger ­utama negara-negara di dunia untuk mengkonsolidasikan strategi pembangunan dengan konsep ramah lingkungan atau rendah emisi karbon. Saat ini negara-negara di dunia, termasuk Indonesia sedang menyiapkan visi pembangunan “net zero emission” atau yang lebih dikenal dengan “Long Term Strategy-Low Carbon Climate Resilience LTS-LCCR”. Dalam upaya memenuhi komitmen Paris Agreement, Indonesia juga memiliki tanggung jawab untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca GRK seperti tertuang dalam NDC Nationally Determined Contribution pada tahun 2030 sebesar 29% atau 41% dengan dukungan kerja sama internasional. Indonesia memastikan bahwa dari sektor Kehutanan pada tahun 2030 sudah akan bisa mencapai emisi GRK yang rendah, mencapai kondisi “net zero” yang ditegaskan dalam Program Nasional FOLU Net Sink 2030. Paralel dengan itu, penurunan emisi GRK dari sektor persampahan juga sangat penting karena akan terkait dengan upaya menahan gas buang melalui sistem pengelolaan siklik/rantai, sehingga tidak ada material terbuang menjadi gas; juga dalam hal posisinya sebagai substitusi energi, energi alternatif dari sampah menjadi listrik; serta sampah organik menjadi pupuk; dan sampah sebagai bahan baku industri. Jelas bahwa upaya-upaya pengelolaan sampah yang dilakukan menjadi bagian penting dari upaya menurunkan emisi GRK. Peringatan dan semangat HPSN sejak awal hingga saat ini, senantiasa berlangsung dalam tema-tema membangun kesadaran publik dalam upaya pengurangan dan pengelolaan sampah. Fakta yang sangat menggembirakan, partisipasi elemen masyarakat sangat luar biasa baik dan membanggakan. Kesadaran semua pihak telah menghasilkan cukup banyak kebaikan, inisiatif, kreativitas dan sangat-sangat positif dalam ­upaya pengelolaan sampah. Kini, sudah saatnya platform HPSN dapat bergeser kepada aktualisasi produktivitas masyarakat, melalui upaya-upaya pencegahan dan pengendalian penanganan sampah yang dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengembangkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Selain itu juga, pengelolaan sampah diharapkan dapat mulai memberikan dampak positif terhadap upaya pengendalian perubahan iklim dalam rangka penyelamatan bumi. Sampah merupakan salah satu sektor yang memberi kontribusi dalam peningkatan emisi Gas Rumah Kaca GRK. Jumlah signifikan gas metan yang dihasilkan dari Tempat Pemrosesan Akhir TPA sampah mengambil peran besar dalam menciptakan efek gas rumah kaca. Selain itu, masih adanya aktifitas pengelolaan sampah yang salah seperti pembakaran terbuka dan pembuang­an sampah secara sembarangan/illegal, serta kurang maksimalnya pengolahan sampah seperti tidak adanya pemanfaatan gas metan di TPA dan daur ulang sampah kertas yang masih minim. Pemerintah telah menetapkan strategi dan pelaksanaan pengelolaan sampah dalam bentuk kebijakan dan kapasitas kelembagaan di tingkat lokal, pengelolaan air limbah perkotaan, pengurangan sampah di TPA dengan mempromosikan pendekatan “Reduce, Reuse, Recycle” serta pemanfaatan sampah menjadi bahan baku energi dan kompos untuk mengurangi pemakaian pupuk kimia yang merupakan salah satu sumber emisi GRK. Kebijakan pengelolaan sampah kota didasari pada Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan­ Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga dengan program, dan target pengurangan sampah pada tahun 2025. Penanganan sampah oleh rumah tangga, kelompok masyarakat kecil mulai dari tingkat RT, RW, Lingkung­an Pedukuhan, hingga Kelurahan dan yang lebih luas lagi, dalam satu entitas pemukiman, akan sangat baik dengan terkonsolidasi dalam penanganan sampah. Secara sistematis, dengan persampahan dan kegiatan pendukung lain seperti penghijauan di jalan lingkungan serta lorong-lorong gang pemukiman, akan menolong dan memberikan kontribusi penting kepada alam, dengan cara menahan emisi GRK. Upaya seperti itu merupakan langkah mitigasi dan adaptasi iklim berbasis masyarakat. Sampah yang tidak terkelola dengan baik akan masuk ke badan atau saluran air sehingga meningkatkan risiko banjir, terutama saat terjadi cuaca ekstrim yang semakin sering terjadi dengan adanya perubahan iklim. Semua pihak perlu mengambil peran aktif dalam implementasi kebijakan mitigasi dan adaptasi iklim yang telah ditetapkan. Pelaksanaan Program Kampung Iklim ProKlim merupakan langkah strategis untuk membangun kolaborasi multi pihak dalam upaya pengendalian perubahan iklim berbasis masyarakat. Pengelolaan sampah yang merupakan salah satu komponen penting dalam ProKlim didorong untuk terus diperkuat pelaksanaannya dengan melibatkan peran serta aktif seluruh pihak. Tema HPSN 2022, merefleksikan semangat kita bersama untuk mengurangi sampah, menurunkan emisi GRK dan membangun ProKlim. Target pembentukan Kampung Iklim di Indonesia adalah sebanyak 20 Ribu ProKlim hingga tahun 2024. Kini, sudah saatnya pengelolaan sampah diintegrasikan dan terus diperkuat dengan pengembangan ProKlim, Hutan Sosial dan Program strategis pemerintah lainnya. Kegiat­an-kegiatan yang dilakukan warga masyarakat pada lokasi ProKlim dapat menjadi contoh nyata pelaksanaan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang sekaligus dapat memberikan manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta pengurangan risiko bencana akibat perubahan iklim. Peringatan HPSN tahun 2022 ini, diharapkan dapat menjadi milestone untuk bergerak, bekerja dan menjadi masyarakat yang produktif, dengan kolaborasi membangun pengelolaan sampah yang lebih baik melalui upaya-upaya 1. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian seluruh stakeholder terhadap pemilahan sampah; 2. Memperkuat komitmen untuk melaksanakan aksi lokal adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara berkelanjutan melalui penyelenggaraan ProKlim; 3. Memperkuat aksi mitigasi dari sektor limbah untuk mendukung pencapaian target NDC; 4. Memperkuat peran pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat dan pihak terkait lain dalam pengelolaan sampah yang komprehensif untuk memperkuat aksi nyata pengendalian perubahan iklim di tingkat tapak; 5. Memperluas upaya kerja dengan inovasi langkah-langkah dan kerja dalam upaya penanganan sampah untuk kesejahteraan manusia dan untuk penyelamatan alam. RO/OL-09
Makaobjek yang akan di ambil penulis adalah daerah Pammana. Daerah tersebut merupakan daerah yang rawan banjir ketika musim penghujan telah datang. Pentingnya melakukan penulisan untuk membahas penyebab banjir di daerah tersebut, maka penulis tertarik untuk memberi judul dalam makalah ini tentang " Dampak banjir bagi Masyarakat Pammana ".
Bupati Kobar Nurhidayah baju kuning gotong royong jumat bersih bersama warga Foto Joko HardyonoInfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Dinas Lingkungan Hidup DLH Kabupaten Kotawaringin Barat Kobar, Provinsi Kalimantan Tengah Kalteng mencatat ada 69 hingga 70 ton per hari sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir, di Translik Baru, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan. Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, DLH Kobar M. Robianoor menyampaikan, persentase komposisi sampah menurut materi paling besar adalah sampah sisa makanan 79,49 persen, kemudian kertas 7,97 persen, plastik 3,67 persen, kayu ranting dan daun 3,65 persen, kain tekstil 2,40 persen, logam 1,37 persen, kaca 0,50 persen, karet kulit 0,47 persen dan sampah lainnya 0,48 persen."Kekhawatiran akan timbul ketika masyarakat belum menyadari akan arti penting pengelolaan sampah di lingkungannya sendiri, untuk Kobar belum masuk dalam tahap mengkhawatirkan," ujar Robianoor, Kamis 21/2 kepada sampah paling mengkhawatirkan di Kobar adalah sampah plastik, namun ke depan, akan ada peraturan mengenai pengurangan penggunaan sampah plastik pada ritel-ritel, sehingga masyarakat yang berbelanja nantinya akan membawa tas yang bisa dipakai terus yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kobar untuk permasalahan sampah dengan program Jumat bersih, melakukan gotong royong bersama warga dan juga mengelola Bank Sampah serta angkutan sampah secara swadaya."Kondisi pengelolaan sampah di Kobar sudah baik, upaya sosialisasi ke Kelurahan dengan mengumpulkan RT setempat juga terus dilakukan," ini daerah yang minim tempat pembuangan sampah berada di luar Kecamatan Arut Selatan. Pihaknya juga berkomitmen pengelolaan sampah ditingkat masyarakat. "Hal ini sejalan dengan Perbup Kobar Nomor 47 Rahun 2018 tentang kebijakan dan strategi Kabupaten Kobar dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis. Ini juga merupakan implementasi dari Perpres Nomor 97 Tahun 2017 tentang kebijakan dan strategi nasional," Pemkab Kobar di Dalam Pengelolaan SampahSejak 2006, setiap tanggal 21 Februari diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional, sebagai media motivasi untuk menjadi semakin baik di dalam pengelolaan sampah sebagai upaya melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia. Pada tahun 2008 telah terbit Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dan aturan pelaksanaannya terangkum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 81 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Namun pada kenyataannya, hingga saat ini pengelolaan sampah masih dirasakan belum optimal. Pengelolaan sampah perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu daru hulu ke hilir agar memberikan manfaat bagi masyarakat serta aman bagi lingkungan. Sebagai pedoman pengelolaan sampah secara terintegerasi dari hulu ke hilir telah dikeluarkan Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga Jakstranas. Dalam Jakstranas, pemerintah telah mencanangkan target pengurangan sampah sebesar 30% dan penanganan sebesar 70% di tahun 2025. Strategi dan langkah-langkah inovatif di dalam pengelolaan sampah telah dilakukan oleh pemerintah daerah, termasuk Pemkab Kobar. Salah satunya ialah program Jum’at Bersih yang telah dicanangkan oleh Bupati Kobar Hj. Nurhidayah. Pemkab terus melakukan sosialisasi dengan ikut terjun langsung ke lapangan mengikuti berbagai kegiatan gotong royong di berbagai tempat. Nurhidayah mengungkapkan jika kegiatan jumat bersih ini tidak semata-mata gerakan memungut sampah, namun lebih dari itu, munculnya kesadaran masyarakat untuk berupaya menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. “Bukan hanya mendapatkan manfaat sehatnya saja, namun juga ini sekaligus sebagai ajang silahturahmi, dengan demikian akan mampu meningkatkan keharmonisan di masyarakat,” kata Nurhidayah. Wacana kebijakan pengurangan sampah plastik pun juga terus dikaji. Kebijakan melarang penggunaan kantong plastik bagi toko ritel modern diharapkan menjadi kebijkan yang cukup efektif di dalam pengurangan jumlah sampah plastik. Nurhidayah melanjutkan, selain efektif mengurangi banyaknya sampah plastik, kebijakan tersebut juga membuka peluang bagi pengusaha berskala Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM untuk menyediakan tas belanja dari bahan yang mudah terurai di alam misalnya bakul purun. “Yang perlu menjadi pemikiran yakni limbah plastik agar bisa didaur ulang, bermanfaat, serta memiliki nilai ekonomis yang tinggi bagi masyarakat maupun daerah,” lanjut kebijakan pemkab Kobar di dalam pengelolaan sampah dilakukan untuk mendorong budaya bersih dan produktif di masyarakat. Peran aktif masyarakat di dalam mendukung berbagai kebijakan tersebut merupakan bukti wujud kesadaran bersama sekaligus sinergitas antara Pemkab Kobar, masyarakat serta seluruh stakeholder yang ada. Joko Hardyono BadanMeteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) memprediksi puncak musim hujan akan berlangsung pada bulan Januari-februari 2015. Pada masa ini Menghadapi Musim Penghujan - Kompasiana.com Persoalan sampah masih menjadi salah satu tantangan bagi kota-kota besar di dunia, termasuk Jakarta. Selama pandemi Covid-19 permasalahannya kian bertambah yang tercermin dari meningkatnya timbunan sampah rumah tangga. Berdasarkan survei yang dilakukan Waste4Change pada masa pandemi di DKI Jakarta, mayoritas rumah tangga mengaku terjadi peningkatan timbunan sampah. Ini tak lepas dari perubahan pola produksi sampah karena aktivitas warga banyak dilakukan di rumah. Adapun yang mengaku tidak mengalami perubahan timbunan sampah hanya sekitar 17 persen dari 132 rumah tangga yang disurvei. Dari jenisnya, timbunan sampah organik merupakan yang paling banyak peningkatannya. Hal tersebut diakui oleh 35 persen responden. Rata-rata peningkatan produksi sampah yang umumnya berupa sisa memasak ataupun sisa makanan ini mencapai dua kali lipat. Hal itu sejalan dengan kebiasaan memasak di rumah yang meningkat. Selanjutnya ada sampah plastik. Sebanyak 22,3 persen rumah tangga mengatakan, timbunan sampah plastik mereka meningkat di awal masa pandemi. Peningkatan terjadi karena kebiasaan memesan makanan ataupun belanja secara daring, konsumsi cemilan, dan upaya kebersihan. Menurut survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI, kegiatan belanja online masyarakat memang mengalami lonjakan. Jumlahnya naik dari 1-5 kali dalam sebulan menjadi 1-10 kali per bulan. Sampah-sampah medis juga menunjukkan kenaikan. Tambahan produksi sampah yang didominasi masker sekali pakai ini sekitar 1,5 persen. Meski kecil, tapi berpotensi terus meningkat dan menjadi klasifikasi baru yang akan terus ada selama pandemi. Produksi sampah di wilayah DKI Jakarta terus meningkat dalam 10 tahun terakhir. Unit Pengelola Sampah Terpadu Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta UPST Dinas LH Jakarta mencatat, sampah yang masuk ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu TPST Bantargebang sekitar 5,1 ribu ton/hari pada 2011. Pada 2019, angkanya naik menjadi sekitar 7,7 ribu ton/hari. Melihat jenisnya, sampah oraganik –sisa makanan, kertas, kayu dan rumput, serta karet/kulit berkontribusi sekitar 55 persen. Sementara sampah plastik mengambil persentase sekitar 31 persen dan 14 persen sisanya masuk kategori lain. Solusi Daur Ulang Sampah Berdasarkan persoalan sampah yang terpotret selama pandemi, ada potensi peningkatan timbulan sampah domestik di sekitar wilayah rumah tangga di Jakarta. Belum lagi dari sampah medis yang bisa meningkatkan potensi penyebaran penyakit jika tidak dikelola dengan benar. “Solusi dari permasalahan tersebut adalah melakukan pemilahan sampah mulai dari sumbernya seperti dari rumah dan memastikan pengelolaan sampah setelah diambil dari rumah kita dilakukan secara bertanggung jawab,” ujar Head of Communication and Engagement Waste4Change Hana Nur Auliana. Bentuk pertanggungjawabannya, Hana menambahkan, pengangkut sampah tidak mencampur aduk sampah. Mereka mengetahui kemana masing-masing sampah diolah dan menaati peraturan pengelolaan sampah residu. Semangat pengelolaan sampah mulai dari rumah setidaknya sudah dimiliki oleh warga Jakarta. Masih berdasarkan survei yang sama, sekitar 25 persen rumah tangga sudah melakukan pemilahan dan mengumpulkan sampah anorganik ke pengepul, bank sampah, atau pemulung. Sedangkan sekitar 15 persen responden mengaku sudah melakukan upaya pengkomposan. Sementara dalam upaya mengurangi sampah plastik, kebiasaan hijau’ saat belanja online juga bisa dilakukan. Mulai dari berbelanja di tempat yang menjalankan konsep less plastic packaging dan meminimalisir pemakaian alat makan atau kemasan sekali pakai. Selain itu, belanja di tempat dan waktu yang sama dalam jumlah besar untuk menghindari pembelian produk satuan berulang. Ada cara mudah untuk ambil bagian dalam kegiatan daur ulang sampah anorganik. Waste4Change menawarkan jasa layanan personal waste management. Cukup memilah sampah sesuai kategori dan nantinya akan ada tim penjemputan yang secara rutin datang membawa sampah dari rumah tangga. Sampah yang dibawa dari mitra angkut Waste4Change nantinya akan diolah kembali. Sampah yang bisa didaur ulang akan diproses lebih lanjut oleh mitra daur ulang. Dengan pola seperti ini usia hidup material akan semakin panjang dan timbunan sampah di TPA akan berkurang. “Keuntungan lainnya dengan turut serta dalam program ini, para klien Waste4Change telah mendukung terbentuknya green jobs untuk para pekerja sektor pengelolaan sampah informal,” ujar Hana. Waste4Change berharap, dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah dari rumah, terutama di masa pandemi ini, tingkat daur ulang dan pengelolaan sampah akan naik. Selain demi menjaga kesehatan masyarakat, Waste4Change juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli pada kesejahteraan pekerja sektor informal pengelolaan sampah seperti pemulung. Mereka berhak atas lingkungan kerja yang aman dan kehidupan yang layak.
MenghadapiMusim Penghujan, Pemprov DKI Jakarta Targetkan Genangan Surut Dalam Enam Jam Usai Hujan Reda Admin - Nasional - 184 views TransparanNews, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar apel Kesiapsiagaan menghadapi musim hujan tahun 2020 di Lapangan Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Rabu (4/11).
Musim penghujan sering jadi momok tersendiri bagi sebagian orang. Apalagi jika bukan potensi banjir atau timbulnya genangan yang merepotkan. Dalam menghadapi musim hujan, sebaiknya perlu mempersiapkan berbagai kemungkinan terburuk seperti kebocoran rumah, genangan di halaman depan, dan sebagainya. Khusus untuk pengecekan sekeliling rumah pastikan semuanya aman. Bersihkan selokan, cek atap agar jelas tidak akan sampai mengalami kebocoran saat hujan turun. Pengecekan ini amat penting hanya agar Anda nanti tidak kelimpungan saat musim hujan sudah benar-benar datang. Hujan Sering Jadi Polemik Musim hujan yang sebentar lagi datang biasanya membawa berbagai macam problem yang menyertainya. Air hujan memang sebuah rahmat yang teramat agung, anugrah dari Allah bagi makhlukNya. Namun begitu, di sisi lain bisa berdampak kurang baik terhadp lingkungan. Untuk itulah sebagai manusia, ikhtiar kita adalah dengan menyiapkan segala sesuatu jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Banyak kota-kota besar di negara ini yang sering dihinggapi masalah banjir setiap kali datang musim penghujan. Selain banjir ada masalah lain yang menghantui setiap penghuni rumah bila hujan terus-menerus turun, yaitu timbulnya bibit penyakit dan kondisi rumah yang bocor. Jadi, persiapan menghadapi musim hujan mutlak dilakukan agar Anda terhindar dari masalah-masalah semacam itu. Berbagai Kiat Menghadapi Musim Hujan Tips menghadapi musim hujan – Banyak orang yang tidak tahu bahwasannya masalah yang sering timbul saat musim penghujan tiba sebetulnya bisa dihindari. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan guna meminimalisir dampak buruk yang muncul akibat hujan yang turun, berikut ulasan singkatnya. 1. Memeriksa kondisi atap rumah Bagian rumah yang paling awal Anda cek kondisinya adalah bagian atap. Yang mana atap ini sering terkena panas berkepanjangan sehingga jika terkena air hujan materialnya bisa berubah hingga menjadikannya bocor. Untuk itulah, atap jadi bagian utama hal yang harus dilakukan sebagai persiapan menghadapi musim hujan. Pastikan tidak ada genteng yang melorot dan talang tidak bolong, jika terdeteksi ada kerusakan segeralah perbaiki. Selain pengecekan kondisi, atap juga perlu dibersihkan dari sampah yang dapat menyebabkan tidak lancarnya aliran air di atasnya. Potensi pecah pada atap yang baru terkena air hujan cukuplah besar, jadi periksalah secara teliti sebelum datangnya musim hujan. 2. Periksa saluran air Letak saluran air yang kadang tersembunyi kerap kali menyulitkan saat dibersihkan, terlebih jika Anda tidak semangat membersihkannya. Saluran air yang tidak rutin dibersihkan apalagi saat musim hujan tiba akan mengakibatkan sampah menumpuk dan menyumbatnya. Jika saluran air tersebut sudah tersumbat tentunya akan mengakibatkan permasalahan lain yang lebih serius lagi, seperti banjir dan genangan air yang bisa memunculkan bibit penyakit. Jadi, pastikan selokan di sekitar rumah sudah benar-benar bisa diandalkan untuk membantu mengalirkan air hujan. 3. Jaga Kesehatan tubuh Anda dan keluarga Pada saat musim penghujan tiba biasanya tubuh akan mudah sakit dikarenakan perubahan cuaca yang drastis. Oleh karena itu, Anda sebaiknya memiliki persedian obat yang cukup serta vitamin-vitamin yang dibutuhkan agar tubuh lebih kebal terhadap cuaca yang tidak menentu tersebut. Bila perlu, rajinlah olahraga jika Anda tahu akan segera datang musim hujan sementara fisik Anda kurang sehat. 4. Periksa kelengkapan dan kondisi kendaraan Tips menghadapi musim hujan, cek wiper mobil – Untuk Anda yang senang bepergian menggunakan kendaraan roda dua, ada baiknya pastikan mantel selalu Anda bawa di dalam bagasi. Jika pakai mobil, wiper juga harus Anda periksa dan pastikan bekerja dengan baik sebelum memulai perjalanan, agar air hujan tidak mengganggu saat Anda mengemudi. 5. Sediakan lampu emergency Sering terjadi ketika hujan tiba, apalagi hujan deras akan mengakibatkan listrik menjadi padam. Padamnya listrik bisa dikarenakan kabel yang tertimpa pohon maupun dikarenakan pemadaman darurat. Sebelum terjadi listrik mati, sebaiknya Anda harus menyediakan lampu darurat untuk mengantisipasi kalau-kalau hujan yang turun mengakibatkan matinya saluran listrik. Ini akan menjadi hal yang sangat penting jika di rumah Anda ada anak kecil/balita yang takut kegelapan. Siap sedialah payung sebelum hujan. Anda pasti tidak asing dengan peribahasa tersebut bukan? Ya, Anda memang dituntut menyediakan banyak payung’ untuk persiapan menghadapi musim hujan agar terhindar dari hal-hal yang tidak membuat Anda nyaman. Semoga membantu dan bermanfaat untuk Anda. Salam diminimalis. am editted by RN, 05/01/2022 SekolahMenengah Pertama terjawab • terverifikasi oleh ahli 1) Pentingnya penanganan sampah dalam menghadapi datangnya musim penghujan. 2) Kesemrawutan kehidupan di suatu kota. 3) Pola hidup masyarakat kota dalam membuang sampah. 4) Sikap-sikap pemerintah dalam penanganan sampag 5) Akibat-akibat pada bencana lingkungan. 6) Solusi penanganan.
84 Kelas VIII SMPMts D. Menyajikan Teks Eksposisi Setelah mempelajari materi ini, diharapkan kamu mampu Menyajikan gagasan dalam bentuk teks eksposisi artikel ilmiah populer lingkungan hidup, kondisi sosial, danatau keragaman budaya, dll. dalam wujud secara lisan dan tertulis dengan memperhatikan struktur unsur kebahasaan dan aspek lisan. 1. Langkah-Langkah Penyajian Sebagaimana yang telah dipaparkan terdahulu bahwa teks eksposisi menyajikan sejumlah pendapat argumen. Teks eksposisi bertujuan untuk meyakinkan orang lain. Di dalamnya tersaji pula fakta untuk lebih meyakinkan kebenaran tentang isi pendapat itu. Dalam sistematika penyajiannya, teks eksposisi diawali dengan penyajian tesis isu, masalah, ataupun suatu pernyataan yang bersifat umum; kemudian diikuti rangkaian argumentasi atau pendapat beserta sejumlah fakta yang menguatkan; diakhiri dengan penegasan ulang. Langkah-langkah penyajiannya sebagai berikut. a. Menentukan isu ataupun masalah yang akan dibahas. b. Membaca berbagai sumber yang berkaitan dengan isu yang dipilih; melakukan sejumlah pengamatan lapangan. c. Mendatar topik-topik yang berkaitan dengan isu, berdasarkan hasil-hasil membaca dan langkah-langkah pengamatan. Contoh 1 Pentingnya penanganan sampah dalam menghadapi datangnya musim penghujan. 2 Kesemrawutan kehidupan di suatu kota. 3 Pola hidup masyarakat kota dalam membuang sampah. 4 Sikap-sikap pemerintah dalam penanganan sampah. 5 Akibat-akibat pada bencana lingkungan. 6 Solusi penanganan. d. Menyusun kerangka karangan, struktur teks eksposisi. Topik-topik itu disusun secara sistematis dengan pola berikut. 85 Bab 3 Bhs. Indonesia Kerangka Utama Perincian Topik 1 Tesis 2 Rangkaian argumen 3 Penegasan ulang e. Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi teks eksposisi. Dalam tahap ini kamu harus menjadikan topik-topik itu menjadi argumen-argumen jelas dan logis. Di samping itu, kaidah-kaidah kebahasaan perlu diperhatikan. Kegiatan A. Tulislah sebuah teks eksposisi yang berkaitan dengan isu rendahnya kesantunan berbahasa dalam masyarakat. Adapun langkah-langkah pengembangannya sebagai berikut. 1. Bacalah berbagai sumber, baik itu berupa surat kabar, internet, ataupun buku-buku yang menjelaskan masalah kesantunan berbahasa. 2. Lakukan pula pengamatan terhadap kebiasaan berbahasa warga masyarakat di sekitarmu. 3. Catatlah hal-hal penting, baik yang kamu dapatkan melalui membaca maupun kegiatan pengamatan itu. 4. Susunlah catatan itu ke dalam kerangka yang berlaku di dalam teks eksposisi, yakni terdiri atas tesis, rangkaian argumen, dan penegasan ulang. 5. Kembangkanlah kerangka itu menjadi sebuah teks eksposisi yang lengkap dengan memperhatikan pula kaidah-kaidah kebahasaannya. B. 1. Lakukanlah silang baca dengan seorang teman untuk saling memberikan tanggapan terhadap teks eksposisi yang telah kamu buat. 2. Gunakanlah format berikut. 86 Kelas VIII SMPMts Nama penanggap .... Aspek Tanggapan Isi Tanggapan a. Kelengkapan struktur b. Ketepatan kaidah bahasa c. Daya tarik pengembangan d. Kebakuan ejaantanda baca Tugas Individu 1. Tuliskanlah sebuah teks eksposisi dengan isu yang kami tentukan sendiri. 2. Kembangkan isu tersebut dengan langkah-langkah sebagaimana yang telah kamu pelajari sebelumnya. Isu . . . . Kerangka tulisan Kerangka Utama Perincian Topik a. Tesis b. Rangkaian argumen c. Penegasan ulang Pengembangan tulisan . . . . 3. Sajikanlah teks tersebut di depan teman-temanmu. Sampaikan laporan itu secara garis besar. Akan lebih baik apabila disertai dengan multimedia power point yang menarik. 4. Bagaimana tanggapan teman-teman berkaitan dengan daya tarik penyajian teks eksposisimu itu? 87 Bab 3 Bhs. Indonesia Nama Teman Isi Tanggapan 2. Kegiatan Penyuntingan
Tidakmelulu terjadi pada saat musim penghujan tiba; Turunnya permukaan air tanah ini akan menyebabkan datangnya banjir rob dengan sangat mudah. 3. Pembabatan hutan mangrove atau hutan bakau Sampah- sampah yang dibuang ke sungai dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama akan tertimbun di dasar sungai dan menyeban sungai mengalami
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Musim hujan telah tiba....Musim hujan telah tiba....Horee.... Horee... Hore.....Di atas adalah ubahan lirik yang saya ambil dari lagu Libur Telah Tiba yang dinyanyikan oleh Tasya Rosmala. Saya teringat saat kecil dulu ketika hujan turun justru menjadi momen menyenangkan. Berlarian di jalan bersama teman-teman sebaya di tengah hujan. Menutup kuping jika mendengar suara petir menyambar hingga harus siap dimarahi orang tua karena badan basah dan mengalami demam saat malam hari. Kini pun saat saya tinggal di Bogor yang notabanenya Kota Hujan. Saya harus membiasakan diri terkena basahan air hujan di sore hari. Sejak awal November, Bogor memang mulai rutin diguyur hujan saat sore hari. Namun memang sejak isu global warming, musim penghujan seakan susah ditebak kapan datangnya. Meski hujan dianggap sebagai berkat bukan berarti kita tidak mawas diri. Justru banyak kejadian yang harus kita antisipasi seperti genteng bocor, banjir bandang, longsor, angin keras, sambaran petir dan sebagainya. Seorang Wanita Yang Bahagia Di Tengah Hujan. Sumber Shutterstock Saya merasa perlu ada informasi khusus terkait upaya preventif terhadap bencana atau musibah lain yang kerap menghantui di musim penghujan. Tindakan preventif apa saja yang perlu diperhatikan? 1. Tingkatkan Kebersihan Tempat TinggalKetika SD, saya selalu diingatkan guru untuk selalu menjaga kebersihan rumah saat musim penghujan. Kebersihan rumah ini seperti jangan ada sampah di aliran air yang membuat air tersumbat, lubang atau wadah lain yang bisa menampung air hingga jangan ada tumpukan baju di kamar. Ini karena bahaya demam berdarah dan malaria mengintai saat memasuki musim penghujan. Sudah rahasia umum jika musim hujan adalah saat tepat bagi nyamuk berkembang biak. 1 2 3 4 5 Lihat Lyfe Selengkapnya

17 MANFAAT PENULISAN MAKALAH. Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah : 1. Pembaca dapat memahami sebab dan akibat banjir sehingga dapat tergerak menindaklanjuti. penanggulangannya untuk mengurangi resiko yang dapat terjadi. 2. Untuk mengetahui keadaan masyarakat dalam masalah banjir. 3. Untuk mengetahui faktor yang melatarbelakangi

Buatlah teks eksposisi tentang pentingnya penanganan sampah dalam menghadapi datangnya musim penghujan ! buat dgn tesis , rangkaian argumen dan , penegasan ulang tolong di bantu plisss yg bnar ya SAMPAH RUMAH TANGGASampah rumah tangga adalah semua jenis bahan sisa yang sudah tidak terpakai lagi dari dalam kegiatan rumah tangga. Dari rumah tangga terdapat dua jenis sampah yaitu sampah cair dan sampah padat. Sampah cair berupa limbah pembuangan dari kamar mandi, bekas mandi, mencuci piring atau pakaian. Sampah padat yang berupa sampah anorganik tidak dapat diuraikan oleh bakteri, yaitu jenis plastik, botol, kaleng, kertas, tisu dan sebagainya. Pengelolaan sampah adalah proses pengumpulan, pengangkutan, atau pembuangan materi sampah. Masih minimnya pengetahuan tentang tata cara pengelolaan sampah rumah tangga mengakibatkan sampah hanya dibuang dan tidak dimanfaatkan penanaman pemahaman atau pengetahuan kepada keluarga tentang pengolahan sampah rumah tangga. Salah satunya melalui sosialisasi ketika ada pertemuan RT baik bapak-bapak, ibu-ibu beserta anak-anaknya. Pemahaman yang diberikan tentang Reduce, Reuse dan Recycle 3R. Reduce, dengan cara menggurangi penggunaan barang yang tidak bisa di daur ulang sampahnya. Misalnya menggurangi pembelian air mineral dalam botol dengan selalu membawa air minum dari rumah. Reuse, menggunakan kembali barang-barang agar mengurangi sampah. Misalnya menggunakan wadah kemasan kosong untuk tempat menyimpan sesuatu, misal botol bekas untuk wadah minyak goreng. Pemanfaatan sisi kertas yang kosong untuk menulis dan memberikan sampah terpilah kepada pihak yang lebih membutuhkan dari pada sampah harus dibuang. Recycle, yaitu dengan cara mendaur ulang sampah. Misalnya menggunakan baju bekas tidak terpakai untuk dijadikan hiasan, menggunakan botol bekas untuk dijadikan pot tanaman atau hiasan. Harapannya adalah masyarakat bukan hanya tahu tentang 3R, namun diterapkan dalam kehidupan Juga 35 Pantun Nasehat Orang TuaRumah tangga adalah salah satu tempat yang menghasilkan sampah anorganik, oleh karena itu perlu adanya pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah secara mandiri atau individu dalam kehidupan keluarga. Caranya adalah menggunakan 3R, bukan hanya dijadikan sebagai pengetahuan cara mengelola sampah, namun juga dilaksanakan secara serius dalam kehiudupan rumah tangga. Melalui kesadaran individu oleh tiap-tiap keluarga, nanti lama kalamaan kesadaran individu akan berbaur dengan lingkungan sosialnya. Akhirnya lingkungan sosial bersama individu yang sadar akan pengelolaan sampah. Sehingga bersama-sama menciptakan lingkungan bersih dari sampah tolong di buat jadi 1 pargraf Salahsatu alasan kenapa sampah kertas disendirikan atau dipisahkan dari jenis sampah lainnya adalah agar lebih mudah untuk di daur ulang kembali menjadi bentuk yang lain. Cara Mengatasi Plafon Bocor Cepat dan Efisien, Memasuki musim penghujan, tidak jarang pemilik rumah kerap kali direpotkan dengan masalah kebocoran pada rumah. selain Hallo Sahabat Shimizu! Di era global seperti sekarang konsumsi penggunaan plastik adalah suatu hal yang sangat lumrah. Setiap orang bisa menghasilkan sampah plastik sampai jutaan setiap minggunnya. Sampah plastik sekarang ini sangat mengganggu kesehatan dan keindahan. Hal itu disebabkan oleh terus bertambahnya jumlah plastik tanpa adanya keseimbangan daur ulang di dibagi menjadi 2, yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik ialah sampah yang dapat diuraikan oleh bakteri – bakteri, sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak dapat diuraikan. Sampah anorganik tidak mudah membusuk meskipun dalam waktu yang lama contohnya plastik dan styrofoam. Plastik dan styrofoam adalah 2 jenis sampah yang tidak akan bisa terurai, jika bisa membutuhkan waktu yang sangat lama. Mendaur ulang sampah plastik dan styrofoam akan membantu pengurangan sampah di dunia. Selain mengurangi sampai ada beberpa manfaat lain dari mendaur ulang sampah, yaituPengurangan Timbunan SampahPenguranagn timbunan sampah akan berdampak pada pengalihan material sampah plastik yang akan di kirimkan ke tempat pembuangan akhir maupun industri yang bisa mendaur ulang menjadi bahan Lapangan KerjaMendaur ulang sampah plastik bisa menjadi salah satu peluang usaha yang menarik. Dengan konsep yang unik sampah plastik bisa menjadi suatu barang yang memiliki nilai jual. Dengan begitu kita bisa membuka peluang lapangan kerja untuk orang lain demi mensukseskan usaha dan Mengatasi Pencemaran LingkunganDengan melakukan pendaur ulang kita bisa menggunakan botol plastik, bungkus sampah plastik dan sampah plastik lainnya untuk dibuat kerajinan dan mengatasi pencemaran Penyakit yang Disebabkan Oleh Tumpukan SampahTumpukan sampah bisa menjadi salah satu sumber penyakit. Dengan melakukan daur ulang sampah, kita juga akan mengurangi tumpukan sampah dan mencegah datangnya Polusi SekitarKegiatan membakar sampah biasanya dilakukan guna membersihkan lingkungan dari sampah yang menumpuk, tetapi hal ini berdampak buruk bagi polusi. Polusi yang dihasilkan dari pembakaran sampah bisa merusak kesehatan, karena itu kita harus bijak dalam melakukan pembakaran sampah. Dengan mendaur ulang sampah kita bisa mengurangi kesempatan untuk membakar sampah dan menambah Daya Kreatif dan Keterampilan MasyarakatKegiatan mendaur ulang sampah akan menguji daya kreatif masyarakat, karena sampah plastik bisa dijakan furniture rumah, dompet, tas ataupun barang yang berguna lainnya. Post Views 3,259
ReviewJurnal. PENDEKATAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BANJIR. 1. Pendahuluan. Semakin luasnya wilayah yang terlanda banjir belakangan ini memberikan indikasi meningkatnya intensitas, frekuensi, dan durasi banjir di berbagai wilayah negeri ini. Meski secara hidrologi kejadian banjir bandang bisa terjadi setiap 5, 10 atau 25 tahunan, fenomena
Cerita pentingnya penanganan sampah dalam menghadapi datangnya musim penghujan .
  • 1yreb10umc.pages.dev/400
  • 1yreb10umc.pages.dev/519
  • 1yreb10umc.pages.dev/371
  • 1yreb10umc.pages.dev/640
  • 1yreb10umc.pages.dev/845
  • 1yreb10umc.pages.dev/450
  • 1yreb10umc.pages.dev/38
  • 1yreb10umc.pages.dev/688
  • 1yreb10umc.pages.dev/667
  • 1yreb10umc.pages.dev/36
  • 1yreb10umc.pages.dev/648
  • 1yreb10umc.pages.dev/547
  • 1yreb10umc.pages.dev/730
  • 1yreb10umc.pages.dev/975
  • 1yreb10umc.pages.dev/732
  • pentingnya penanganan sampah dalam menghadapi datangnya musim penghujan