Adabeberapa jenis alat ukur pneumatik yang biasa dipakai di perbengkelan otomotif, dimana masing-masing alat ukur memiliki fungsi serta prosedur penggunaanya berbeda-beda. Untuk itu, setelah pada artikel sebelumnya dibahas mengenai ALAT UKUR ELEKTRIK OTOMOTIF dikesempatan kali ini Spbukita akan memberikan informasi seputar alat ukur pneumatik
0% found this document useful 0 votes0 views17 pagesOriginal Menerapkan alat ukur elektronik serta fungsinyaCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes0 views17 Menerapkan Alat Ukur Elektronik Serta FungsinyaOriginal Title Menerapkan alat ukur elektronik serta fungsinyaJump to Page You are on page 1of 17 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 15 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
NamaSekolah : SMKN 1 Tambun Utara. Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa. Program Keahlian : Teknik Otomotif. Kompetensi Keahlian : Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (C2) Mata Pelajaran : Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif. Kelas / Semester : X / I. Tahun Pelajaran : 2020-2021. Jam Pelajaran : 5 JP (@ 45 Menit) Kompetensi Dasar : Menerapkan alat
Alat Ukur Elektrik - Alat ukur elektrik adalah salah satu alat ukur yang digunakan dalam proses perawatan dan perbaikan kendaraan. Alat ukur elektrik adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran besaran listrik yaitu arus, voltase, dan hambatan. Besaran listrik ini banyak digunakan pada rangkaian kelistrikan kendaraan. Alat ukur elektrik sangat berperan untuk mengetahui kerja dari rangkaian kelistrikan yang digunakan pada kendaraan. Dalam penggunaannya terdapat berbagai macam alat ukur elektrik. Hal ini dikarenakan terdapat berbagai besaran listrik yang harus dicek ketika proses perbaikan dan perawatan rangkaian kelistrikan kendaraan. Alat ukur elektrik juga mengalami berbagai perkembangan yang memunculkan berbagai alat ukur yang lebih praktis dan efisien. Alat ukur elektrik secara umum dibagi menjadi dua jenis. Jenis alat ukur elektrik ini yaitu alat ukur analog dan alat ukur digital. Alat ukur elektrik analog adalah alat ukur elektrik yang masih bersifat mekanis atau menggunakan jarum. Alat ukur digital adalah alat ukur yang sudah bekerja secara digital serta menggunakan layar untuk menampilkan hasil pengukuran. Mengingat banyak penggunaan pada bidang otomotif, maka alat ukur elektrik memiliki peranan yang sangat penting. Untuk lebih jelasnya mengenai alat ukur elektrik baik pengertian, macam, dan fungsinya akan dibahas pada artikel berikut ini. Pengertian Alat Ukur Elektrik Pengertian alat ukur elektrik adalah alat ukur yang berfungsi untuk mengukur besaran listrik yaitu arus I, voltase V, dan hambatan R. Besaran listrik ini digunakan untuk pemeriksaan dan perawatan rangkaian kelistrikan kendaraan. Macam-Macam Alat Ukur Elektrik Dan Fungsinya Terdapat beberapa jenis alat ukur elektrik yang banyak digunakan pada pemeriksaan dan perawatan kendaraan. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan pembahasan mengenai macam alat ukur elektrik dan fungsinya. 1. Amperemeter Amperemeter adalah salah satu alat ukur elektrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus baik direct current maupun alternating current. Amperemeter biasanya terdiri dari beberapa ukuran tergantung arus yang akan diukur. Amperemeter dipasang secara seri atau berderet dengan rangkaian yang akan diukur. Setelah itu hasil dapat dibaca pada angka yang ditunjuk jarum. 2. Ohmmeter Ohmmeter adalah salah satu alat ukur elektrik yang digunakan untuk mengukur besarnya hambatan pada suatu rangkaian. Hambatan merupakan besaran yang menahan arus listrik untuk mengalir. Hambatan disimbolkan dengan huruf R atau resistance. Alat ini terdapat galvanometer yang mengukur arus yang mengalir pada suatu hambatan kemudian dikalibrasikan ke ohm. Cara menggunakan ohmmeter sangat mudah yaitu memutuskan hubungan pada rangkaian arus listrik ke semua sumber tegangan untuk mencegah kerusakan pada alat ukur. Pastikan ohmmeter sudah dalam keadaan kalibrasi atau telah diset nol. Kemudian ukurlah tahanan dengan menyentuhkan probe ke satu ujung rangkaian dan probe lain ke ujung lainnya. Hasil pengukuran dapat dilihat pada jarum penunjuk. 3. Voltmeter Voltmeter adalah salah satu alat ukur elektrik yang digunakan untuk mengukur tegangan yang mengalir pada suatu rangkaian. Voltmeter dirangkai atau disusun secara paralel pada suatu rangkaian kelistrikan. Alat ini terdiri dari 3 lempengan yang mana dua lempengan luar merupakan Anoda dan lempengan tengah sebagai katoda. Lempengan ini dipasang pada sebuah bakelite dan dibungkus dengan tabung kaca atau plastik. Cara menggunakan yaitu dengan merangkai voltmeter pada rangkaian kelistrikan secara paralel, kemudian pastikan rangkaian terhubung dengan sumber. Hasil dapat dibaca pada jarum penunjuk. 4. Wattmeter Wattmeter adalah salah satu alat ukur elektrik yang digunakan untuk mengukur daya atau power yang ada pada suatu rangkaian. Daya merupakan perkalian antara voltase x arus. Daya ini digunakan untuk mensuplai arus listrik terhadap beban kelistrikan kendaraan. Apabila daya lebih rendah tentunya akan mengakibatkan berbagai permasalahan pada rangkaian kelistrikan kendaraan. 5. Multimeter Multimeter adalah salah satu alat ukur elektrik yang dapat mengukur tahanan, tegangan, arus, kapasitas, dan lain sebagainya. Hal ini sesuai dengan namanya yaitu multi yang berarti banyak atau bermacam-macam. Dalam penggunaannya terdapat dua multimeter yaitu analog dan digital. Multimeter memiliki seletor pada bagian tengah untuk memilih apa yang akan diukur kemudian hasil dapat dibaca pada jarum penunjuk sesuai dengan skala pengukuran yang dipilih. Alat ukur elektrik diatas merupakan alat ukur yang sering digunakan dalam proses perbaikan atau service kendaraan. Terdapat berbagai macam alat ukur elektrik yang memiliki penggunaan yang berbeda-beda. Untuk lebih jelas mengenai jenis alat ukur elektrik sudah dijelaskan diatas.
36 Menerapkan alat ukur elektrik serta fungsinya 36.1 Menerangkan macam macam alat ukur elektrik 36.2 Menerapkan jenis-jenis alat ukurelektrik 36.1 Menjelaskan alat ukur elektrik yang digunakan dalam praktik otomotif Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat: a. Menjelaskan fungsi alat ukur elektrik secara mandiri. b.
Menerapkan Alat Ukur Elektrik Serta Fungsinya - Alat ukur elektrik adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran-besaran listrik antara lain tegangan, kuat arus, dan hambatan/resistansi. Sebelumnya sudah dibahas mengenai alat ukur mekanik dan fungsinya, dan pada artikel kali ini pembahasannya adalah mengenai alat ukur elektrik karena keduanya merupakan bagian dari alat ukur yang sering digunakan dalam dunia otomotif. Pengertian Alat Ukur Elektrik Pengertian alat ukur elektrik adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran besaran listrik yaitu hambatan, arus, dan tegangan listrik. Namun begitu, di dalam dunia otomotif, alat ukur elektrik ini lebih cenderung ditujukan kepada alat ukur yang bekerja secara elektrik menggunakan listrik dan digunakan untuk mengukur serta mendiagnosa kondisi mesin. Terdapat berbagai macam alat ukur elektrik yang biasa digunakan di bengkel otomotif. Tetapi untuk melakukan fungsinya dengan baik tiap alat ukur ini terdapat satu kesamaan yaitu alat ukur elektrik memerlukan daya listrik. Baik itu dari listrik sumber arus AC arus bolak balik misalnya listrik rumah maupun sumber arus DC arus searah dari baterai. Lalu apakah bedanya elektrik dan elektronik? Ok jadi kebanyakan dari kita masih kebingungan nih dalam membedakan antara elektrik dan elektronik. Jika kita merujuk pada KBBI bisa diketahui bahwa elektrik merupakan sebutan lain dari listrik dan elektronik merupakan sebutan untuk alat/benda yang bekerja berdasarkan prinsip elektronika. Berikut merupakan macam-macam alat ukur elektrik yang biasa digunakan di bengkel otomotif Ampere meter Ohm meter Watt meter Volt meter Multi meter Macam-macam Alat Ukur Elektrik beserta Fungsinya 1. Ampere meter Ampere meter Ampere meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya kuat arus listrik yang mengalir di dalam sebuah rangkaian Pada ampere meter biasanya terdapat skala untuk nilai ampere, mili ampere, dan mikro ampere. Fungsi Mengukur besar arus listrik dalam rangkaian 2. Volt meter Volt meter Volt meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tegangan/beda potensial antara dua titik Volt meter merupakan galvano meter yang dirangkai seri dengan resistor berhambatan tinggi. Terdapat 2 jenis volt meter yaitu volt meter analog dan digital. Untuk volt meter analog biasanya terdapat pointer jarum penunjuk sebagai penunjuk dari nilai pengukuran. Sedangkan untuk volt meter digital menggunakan LCD. Kemampuan pengukuran pada volt meter terbatas, tergantung pada nilai maksimum yang tertera pada alat ukur tersebut. Fungsi Mengukur tegangan beda potensial 3. Ohm meter Ohm meter Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik dan mengetahui nilai resistansi suatu beban elektronika, dan mengetes kontinuitas dari rangkaian seperti saklar, sikring fuse dll, apakah terputus atau merupakan rangkaian terbuka. Ohm meter menggunakan galvano meter untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik resistansi, kemudian dikalibrasikan ke satuan Ohm. Fungsi Mengukur hambatan listrik 4. Watt meter Watt meter Watt meter adalah instrumen pengukur daya listrik dalam satuan watt Watt meter pada dasarnya adalah penggabungan dari ampere meter dan volt meter, yang berfungsi untuk mengukur secara langsung daya yang terpakai pada suatu rangkaian listrik. Fungsi Mengukur daya listrik 5. Multimeter Multimeter analog Merupakan alat ukur elektronik yang multifungsi, dimana multimeter dapat digunakan sebagai ampere meter, volt meter, dan Ohm meter. Multimeter ini adalah alat ukur elektrik yang paling sering digunakan dalam dunia otomotif, khususnya untuk memeriksa semua komponen kelistrikan. Multimeter sering disebut juga AVO meter ataupun multitester. Multimeter terdiri dari 2 jenis yaitu multimeter analog dan multimeter digital. Jenis pengukuran dan nilai pengukuran dapat dipilih dengan memutarkan selector, dan hasil pembacaan akan ditampilkan pada skala angka yang terdapat pada display. berikut merupakan pengukuran yang biasa dilakukan di bengkel otomotif menggunakan multimeter Pengukuran tegangan baterai Kontinuitas Pengecekan fuse dan elektrikal, sensor-sensor dan aktuator pengukuran nilai hambatan kabel busi, kabel tegangan tinggi Berbagai pengecekan dalam sistem starter dan pengisian, dll. Fungsi Mengukur arus AC dan DC, mengukur tegangan, dan hambatan resistansi Jadi sekian pembahasan mengenai menerapkan alat ukur elektrik dan fungsinya, jadi sekarang kalian sudah tau jawabannya jika ada pertanyaan mengenai apa alat ukur tegangan listrik? atau alat ukur arus listrik, ataupun alat ukur hambatan listrik? ya secara singkat kalian bisa menjawab AVO meter.
Menerapkanalat ukur elektronik serta AA 1RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Bidang Keahlian Program Keahlian Kompetensi Keahlian Mata Pelajaran Kelas / Menerapkan alat ukur elektronik serta fungsinya.doc - School No School; Course Title AA 1; Uploaded By ProfButterflyMaster1167.
Perlu alat ukur listrik untuk mengukur besaran listrik, seperti tegangan, arus, daya, resistansi, faktor kerja, frekuensi dan lain sebagainya. Dengan alat ukur listrik, pengguna atau teknisi bisa mengetahui besaran listrik DC maupun AC dengan akurat. Dulu, alat ukur kelistrikan masih menggunakan pengukuran analog, yang menggunakan jarum untuk menunjuk angka atau skala. Nah, berkat perkembangan teknologi seperti sekarang ini, sudah banyak alat ukur kelistrikan digital, yang tentunya lebih mudah digunakan. Alat ukur kelistrikan sendiri ada bermacam-macam, dengan fungsi dan kegunaan yang berbeda-beda. Misalnya saja Ampere Meter, alat ukur kelistrikan untuk mengetahui arus listrik di rangkaian elektronika. Nah, silahkan pelajari macam-macam alat ukur listrik dan fungsinya di artikel ini! Macam-macam Alat Ukur Listrik dan Fungsinya1. Ampere Meter2. Volt Meter3. Frekuensi Meter4. Watt Meter5. Ohm Meter6. KwH Meter7. Megger8. Tachometer9. Oscilloscope10. Multimeter11. Manifold12. Generator Fungsi13. Fluxsi Meter14. Termometer15. Tang Ampere16. Avo MeterKesimpulanPenutup 1. Ampere Meter Pertama, ada Amperemeter, alat yang digunakan untuk mengukur arus AC yang berada di dalam rangkaian elektronika. Dengan Amperemeter ini, arus listrik yang melewati penghantar di rangkaian listrik bisa diketahui dengan akurat. Lalu, bagaimana cara kerja dan menggunakan Ampere Meter? Penggunaannya hanya perlu dengan memasangnya secara seri ke dalam suatu penghantar. Selain itu, biasanya alat ini juga bisa bekerja jika dipasang pada bagian paling ujung penghantar. 2. Volt Meter Berikutnya ada Volt Meter, alat ukur listrik yang berguna untuk mengukur tegangan AC yang masuk ke dalam suatu rangkaian. Volt Meter sering digunakan oleh teknisi elektronika untuk tahu dengan akurat berapa tegangan listrik yang masuk ke dalam rangkaian. Cara kerja alat ukur kelistrikan ini adalah dengan memasangnya secara paralel di rangkaian listrik dengan potensial yang berbeda. Selanjutnya tinggal menyesuaikan pemasangan kutub Voltmeter, yaitu kutub positif dipasangkan dengan potensial tinggi, dan kutub negatif dipasangkan dengan potensial rendah. 3. Frekuensi Meter Frekuensi Meter adalah alat pengukuran listrik yang digunakan untuk mengukur frekuensi di rangkaian listrik AC. Maksud dari frekuensi di sini adalah banyaknya getaran yang terjadi di rangkaian listrik AC setiap detiknya. Nah, cara menggunakan Frekuensi Meter untuk mengukur banyaknya getaran setiap detik adalah seperti di bawah ini Siapkan Frekuensi Meter, lengkap dengan stop kontak, lidah getar dan kabel penghubung. Pasang kabel penghubung ke dua lubang Frekuensi Meter. Hubungkan dua kabel penghubung secara bersamaan ke stop kontak. Cek lidah getar yang bergetar paling cepat, itulah hasil pengukurannya. 4. Watt Meter Macam-macam alat ukur listrik berikutnya ada Wattmeter, alat ukur kelistrikan yang berguna untuk mengukur besarnya daya dalam sebuah rangkaian listrik. Sejauh ini, ada 3 jenis Wattmeter untuk mengukur daya listrik, yaitu Wattmeter Induksi, Watt Meter Digital dan Wattmeter Analog. Watt Meter Digital termasuk yang paling sering digunakan, berikut caranya Hubungkan kabel Input ke terminal WATT & 10A. Hubungkan kabel Output ke terminal COM & V. Hidupkan Watt Meter, dengan menggeser tombol ke ON. Tekan tombol PILIHAN untuk mengetahui daya yang diinginkan, misal Watt 1 untuk daya Watt, hingga X10 Watt. Selanjutnya pilih WATT ZERO ADJUST di setting untuk membuat tampilan layar 0. Lalu hubungkan kabel Input ke stop kontak agar LOAD bekerja. Jika menggunakan Watt 1, maka tampilan layar adalah hasil ukur daya di LOAD. Jika menggunakan Watt 2, maka akan menghasilkan ukur daya yang sudah dikalikan 10. Jika sudah selesai menggunakannya, matikan Watt Meter dengan menggeser tombol ke OFF. 5. Ohm Meter Adalah alat ukur listrik yang berfungsi untuk mengukur daya listrik serta resistensi pada rangkaian listrik. Alat ini juga bisa digunakan untuk mengetes, apakah sekering, saklar dan kabel terputus atau tidak. Berikut cara menggunakan Ohm Meter Putuskan daya dari rangkaian yang akan diuji. Masukkan 2 probe ke lubang meteran. Atur meteran di posisi angka 0. Pilih rangkaian yang ingin diuji. Hubungkan 1 probe ke salah satu ujung rangkaian, dan 1 probe ke ujung lainnya. Terakhir, catat hasil pengukuran. 6. KwH Meter Setiap rumah tangga biasanya memiliki alat ini yang dipasang di tembok. Jika masih menggunakan listrik prabayar, petugas PLN akan mengeceknya setiap bulan. Ya, alat ini digunakan untuk mengukur daya listrik yang telah dipakai oleh rumah atau bangunan dalam satu periode tertentu 1 bulan. 7. Megger Selanjutnya ada Megger, alat pengukuran listrik yang digunakan untuk mengetahui ketahanan isolasi dari sebuah rangkaian elektronika. Biasanya, alat ini digunakan para teknisi untuk mengukur tahanan isolasi pada rangkaian listrik dengan tegangan yang tinggi. 8. Tachometer Tidak berhubungan dengan listrik secara langsung, namun sering digunakan untuk mengukur kinerja motor listrik. Ya,Tachometer digunakan untuk mengukur seberapa cepat motor listrik dan seberapa efisienkah daya yang dikeluarkannya. 9. Oscilloscope Adalah alat listrik yang berfungsi untuk mengukur sekaligus memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar bisa dilihat dalam bentuk sinyal digital. Alat ini memiliki banyak manfaat, seperti mengukur amplitudo yang dihasilkan radio, menyelidiki gejala periodik dan mengetahui beda input dan output. 10. Multimeter Alat ukur listrik ini yang multifungsi, karena bisa mengukur aliran arus listrik, tegangan listrik dan daya listrik, semua dalam satu alat saja. Tersedia Multimeter Digital dan Analog, namun disarankan untuk menggunakan Multimeter Digital karena akurasinya yang lebih baik. Selain alat ukur kelistrikan yang umum di atas, ternyata ada alat lainnya yang jarang diketahui masyarakat luas, yaitu Manifold, untuk mengukur udara pada suatu ruangan Generator Fungsi, sebagai sumber pemicu Fluxsi Meter, untuk mengukur intensitas cahaya pada suatu ruangan, digunakan sebelum instalasi listrik untuk menentukan watt lampu yang tepat. Termometer, bisa dimanfaatkan untuk mengukur seberapa panas penghantar, diperlukan ketika belajar instalasi listrik. Tang Ampere, untuk mengukur arus sama dengan Ampere Meter. Avo Meter, kombinasi 3 alat ukur, yaitu Ampere, Volt dan Ohm Meter. 11. Manifold Memang tidak untuk mengukur listrik, namun lebih untuk mengukur udara pada suatu ruangan. Biasanya, alat ini digunakan oleh teknisi untuk mengukur tekanan udara pada satu komponen, misalnya di saluran udara di dalam kulkas.. 12. Generator Fungsi Generator fungsi adalah alat yang berfungsi sebagai sumber pemicu, merupakan bagian dari alat uji coba elektronik untuk menciptakan gelombang. 13. Fluxsi Meter Adalah sebuah alat untuk mengukur intensitas cahaya pada suatu ruangan, digunakan sebelum instalasi listrik untuk menentukan watt lampu yang tepat. 14. Termometer Termometer, bisa dimanfaatkan untuk mengukur seberapa panas penghantar, diperlukan ketika belajar instalasi listrik. 15. Tang Ampere Sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur arus sama dengan Ampere Meter. 16. Avo Meter Adalah alat untuk mengukur listrik yang multifungsi, merupakan kombinasi 3 alat ukur, yaitu Ampere, Volt dan Ohm Meter. Kesimpulan Alat ukur listrik sangat penting untuk dimiliki oleh siapa saja, terutama teknisi kelistrikan. Alat semacam ini juga dibutuhkan pelajar yang mengambil jurusan kelistrikan di sekolah, karena pasti akan membutuhkannya. Sangat tidak bisa dibayangkan jika alat ukur kelistrikan seperti di atas tidak ada. Tentunya, teknisi atau siapa pun yang membutuhkan tidak bisa mengetahui besaran arus, tegangan, hambatan dan lainnya yang berada di peralatan elektronik. Penutup Di atas adalah alat ukur listrik yang umum digunakan oleh masyarakat luas. Setiap alat ukur kelistrikan tentu memiliki fungsi yang berbeda-beda, entah untuk mengukur daya, arus, tegangan, resistansi dan lain sebagainya.
Menerapkanalat ukur elektrik serta fungsinya Alat Ukur Mekanik. oleh Rizal. Alat Ukur Mekanik - Halo sob.! pada kesempatan kali ini kembali akan terkait mengenai Macam macam alat ukur Selengkapnya. Kategori Tips, Uncategorized. Kabar Terbaru.
Keberadaan alat ukur elektrik sangat penting lantaran memberikan kemudahan kepada seseorang dalam menjalani pekerjaan. Khususnya, yang berkaitan dengan urusan kelistrikan. Semisal untuk pengukuran tegangan, frekuensi, arus dan lainnya. Perangkat semacam ini sangat kompleks, lantaran punya komponen dan kinerja yang berbeda-beda. Sehingga, bagi yang ingin menekuni dunia teknisi khususnya kelistrikan, penting untuk memahaminya. Agar lebih jelas tentangnya, maka berikut disajikan uraian detailnya Pengertian Alat Ukur ElektrikJenis Alat Ukur ElektrikVoltmeter – Pengukur TeganganAmpere Meter – Pengukur ArusFrekuensi Meter – Pencatat FrekuensiMultimeter – Tegangan Listrik, Resistansi, Arus ListrikWatt Meter – Penghitung DayaOhm Meter – Penilai HambatanMegger – Penghitung Nilai IsolasiTermometer – Penentu Skala SuhuTang Ampere – Penghitung TeganganManifold – Pengukur Jumlah UdaraOscilloscope – Penampil Visual DigitalFungsi Alat Ukur Elektrik Pengertian Alat Ukur Elektrik Hal pertama yang wajib dipahami oleh seseorang saat hendak mengenali sesuatu adalah definisinya. Termasuk pada saat ingin mengenal lebih jauh tentang perangkat ukur elektrik, yang semestinya diawali dari pengertian. Lantaran hal tersebut akan memberi gambaran umum mengenai benda ini. Secara sederhana, alat ukur elektrik adalah sebuah media untuk melakukan pengukuran tertentu yang berbasis elektrik. Perangkat semacam ini banyak diperlukan oleh teknisi. Baik yang menekuni ranah elektronika, otomotif, atau yang lainnya. Lazimnya, perangkat semacam ini memiliki keunikan komponen yang berbeda satu dengan yang lainnya. Karena pembuatannya sendiri yang didasarkan pada fungsionalitas. Sebagai contoh, yang dipakai untuk pengukuran frekuensi berbeda untuk pengukuran arus listriknya. Selanjutnya, agar lebih mengenal jelas terkait perangkat pengukuran elektrik, maka seseorang penting untuk memahami jenisnya. Berkenaan dengan hal ini, maka terdapat sepuluh alat ukur elektrik yang paling kerap ditemui dan dipergunakan dalam dunia kelistrikan, di antaranya Voltmeter – Pengukur Tegangan Pertama, seorang teknisi wajib untuk paham perangkat ukur elektrik yang bernama Voltmeter. Alasannya karena alat ini adalah salah satu yang paling umum untuk dijumpai. Khususnya bagi yang ingin menekuni bidang elektronika. Hal tersebut menilik pada definisi Volt Meter, yakni sebuah perangkat untuk mengukur tegangan listrik. Perangkat ini berguna membantu teknisi dalam mengukur jumlah tegangan yang masuk dalam sebuah rangkaian elektronika. Sehingga tidak salah jika banyak dipakai di tempat service. Lebih lanjut, perangkat ini punya sejumlah komponen pokok. Masing-masing darinya, punya urgensi yang menentukan kinerja pengukuran tegangan. Yakni yang terdiri dari batas ukur, terminal baik yang positif atau negatif, setup, skala angka penentu, dan jarum penunjuknya. Terkait cara kerjanya, perangkat ini biasa dipakai pada sebuah komponen yang punya potensial berbeda secara paralel. Dengan ketentuan pemasangan harus sejalan dengan kutub Voltmeter. Yaitu yang terdiri dari kutub positif dengan potensi lebih tinggi dan negatif yang lebih rendah. Ampere Meter – Pengukur Arus Jenis perangkat pengukuran berbasis elektrik selanjutnya yang perlu untuk dipahami seorang calon teknisi adalah Ampere Meter. Tidak lain karena perangkat ini kerap dipergunakan untuk memperbaiki kelistrikan. Semisal pada saat melakukan perbaikan di kendaraan. Lebih jelasnya, perangkat ini dipergunakan dalam pengukuran total arus yang berada dalam sebuah rangkaian yang dinyatakan dalam angka-angka. Hal tersebut berguna bagi teknisi dalam mendeteksi kerusakan. Yakni berdasarkan limitasi tertentu yang terdapat pada sebuah komponen kelistrikan. Cara kerjanya yakni dengan meletakkan Amperemeter pada rangkaian seri di sebuah penghantar. Umumnya, teknisi akan menempatkannya di bagian yang paling akhir. Sehingga perangkat dapat bekerja dan menunjukkan nilai yang akurat. Dahulu, terkait penyajian nilai tersebut ditunjukkan dengan jarum, yang dikenal dengan istilah Ampere Meter Analog. Namun berkat adanya kemajuan, maka kini penyajiannya ada yang dituliskan di layar monitor. Inilah yang dikenal dengan Ampere Meter Digital. Frekuensi Meter – Pencatat Frekuensi Pemakaian perangkat berbasis elektrik ini kerap disandingkan dengan perangkat sebelumnya, yakni Voltmeter, maupun pengukur arus Ampere Meter. Lantaran, umumnya untuk melakukan penjagaan umur beban, maka diperlukan penghitungan tepat terkait tegangan, nilai arus, serta jumlah frekuensinya, selayaknya pada motor 3 Fasa. Namun demikian, perlu untuk dipahami bahwa perangkat ini tidak bekerja untuk semua jenis arus listrik. Melainkan hanya pada arus yang berjenis AC saja. Penyebabnya tidak lain karena pada arus yang berjenis DC tidak ditemukan penghitungan yang menunjukkan frekuensi. Lebih jelas tentang frekuensi, maka bisa perhatikan seksama pada arus AC. Biasanya, akan ada semacam kedipan-kedipan pada arusnya yang berlangsung cepat dalam hitungan detik. Hal itulah yang tidak ada pada arus DC. Multimeter – Tegangan Listrik, Resistansi, Arus Listrik Multimeter adalah sebuah alat yang biasa digunakan dalam dunia elektronika untuk mengetahui jumlah tegangan listrik, arus listrik dan hambatan listrik. Alat ini lebih sering digunakan karena penggunaannya sangat mudah, selain itu hasilnya pun lebih akurat. Pada dasarnya multimeter dibagi menjadi 2 jenis, yakni multimeter analog dan multimeter digital. Sebenarnya penggunaan kedua jenis multimeter tersebut sama saja, yang membedakan adalah cara membacanya. Kalo yang multimeter analog melihat hasil pengukuran dengan melihat posisi jarum menunjukkan angka berapa, lalu multimeter digital hasil pengukurannya langsung terlihat di layar display sehingga lebih gampang penggunaannya. Watt Meter – Penghitung Daya Barangkali, dibandingkan dengan yang lain, perangkat ini harusnya yang paling mudah untuk dikenali. Lantaran penggunaannya sendiri yang tidak asing. Yakni yang banyak dipakai oleh petugas PLN saat memeriksa listrik di rumah. Secara sederhana, Watt Meter sendiri dapat dimengerti sebagai perangkat pengukuran nilai daya yang ada pada suatu rumah. Ukuran yang dipakai menggunakan satuan Watt. Itu didapat dari perkalian antara tingkat arus beban serta tegangan pada sumber yang dipergunakan. Pada kelazimannya, satuan Watt tersebut juga diperlukan sebagai pertimbangan dalam pembelian perangkat elektronik. Pasalnya hal tersebut akan menentukan jumlah daya yang diperlukan saat pemakaian perangkatnya. Otomatis berkaitan pula dengan biaya yang harus dibebankan. Baca Juga 5 Jenis Transistor Berdasarkan Kategori dan Fungsinya Lengkap Ohm Meter – Penilai Hambatan Selanjutnya, calon teknisi perlu juga untuk mengenal alat ukur elektrik bernama Ohm Meter. Perangkat ini biasa ditemukan bersamaan dengan Amperemeter dan Voltmeter dalam sebuah rangkaian yang dinamai Multimeter. Kegunaannya untuk mengukur nilai hambatan. Saat ini, ada pelbagai macam Ohm Meter yang dipergunakan oleh para teknisi. Masing-masing darinya punya mekanisme kerja yang berbeda. Yakni yang terdiri atas tipe Multi Range Ohmmeter, Seri, dan Shunt. Namun demikian, meski berbeda, pada dasarnya Ohm Meter punya peruntukan yang sama. Yaitu untuk menemukan indikasi tersambung atau terlepasnya rangkaian yang terdapat pada perangkat. Hal ini nantinya diketahui dari nilai yang dinyatakan dalam satuan Ohm. Megger – Penghitung Nilai Isolasi Keenam, ada alat bernama Megger yang meski jarang dikenali, punya urgensi yang tinggi. Pasalnya, alat ini berguna untuk mengukur tingkat isolasi yang dipakai dalam rangkaian. Tanpa keberadaannya, maka listrik bertegangan tinggi dapat membahayakan. Seperti yang dipahami, rangkaian listrik perlu dibungkus dengan zat-zat tertentu yang bersifat menghambat penyebaran. Semisal karet atau plastik yang membungkus pada sebuah kabel. Nah, fungsi dari alat ini adalah menguji ketahanan isolator tersebut. Berkat pengukuran ketahanan yang akurat, maka teknisi dapat menentukan jenis material isolasi yang tepat. Sehingga rangkaian listrik akan mengalir dengan baik di tempatnya. Lebih dari itu, akan memberikan keamanan bagi siapapun yang berada di dekatnya agar tidak mengalami sengatan. Termometer – Penentu Skala Suhu Seperti yang dapat diketahui dari penyebutannya, termo yang berartikan suhu, alat ini memang berguna untuk pengukuran suhu. Jenisnya ada banyak sekali. Mulai dari yang dipakai untuk pengukuran suhu ruang, sampai dengan yang difungsikan untuk mengukur suhu badan. Lalu mengapa alat ini dikelompokkan sebagai alat ukur elektrik? Apa urgensinya pada sebuah perangkat elektronika sehingga perlu dipahami oleh para teknisi? Benarkah ada hubungan di antara Termometer ini dengan alat elektronik yang digunakan? Perlu untuk dipahami, bahwa tidak jarang alat elektronik pun perlu pengukuran suhu ideal. Khususnya pada alat-alat yang berkaitan dengan pengaturan suhu. Semisal pada lemari es, freezer, atau yang lainnya. Lebih dari itu, alat ini terkadang juga diperlukan pada saat penentuan penempatan alat elektronik di sebuah ruangan. Lantaran, jika tidak ditempatkan di ruangan bersuhu tepat, kadang bisa menyebabkan pelbagai kerusakan. Semisal menjadikan alat overheating atau bahkan yang lebih parah dampaknya. Tang Ampere – Penghitung Tegangan Apabila membaca sekilas tentang nama perangkat ini, maka sedikit sulit untuk dikenali. Namun jika menilik pada fungsionalnya, maka sebenarnya sama saja dengan Ampere Meter. Yakni sebuah perangkat yang dibutuhkan untuk pengukuran kekuatan arus yang mengaliri rangkaian tertentu. Hanya saja, jika merujuk pada bentuk fisiknya, Tang Ampere ini cenderung lebih kecil. Sehingga terkesan lebih efisien dalam banyak hal. Mulai dari penggunaan hingga terkait fleksibilitasnya saat harus dipergunakan. Berdasarkan hal tersebut, maka tidak salah jika Tang Ampere banyak disukai oleh para teknisi. Lantaran dapat membantu proses pengecekan arus rangkaian secara lebih cepat, fleksibel, dan mekanisme yang lebih instan. Manifold – Pengukur Jumlah Udara Adanya Manifold memang tidak secara intens berkaitan dengan teknis elektronik. Akan tetapi, alat ini memiliki manfaat dalam reparasi aneka perangkat elektronik. Khususnya yang berhubungan dengan pengukuran tekanan udara yang ada pada perangkat tersebut. Sebagai contohnya, Manifold ini umum dipakai teknisi dalam mengukur udara pada komponen kulkas. Tujuannya untuk mengidentifikasi optimal atau tidaknya saluran udara yang ada. Lebih dari itu, juga berguna saat pengisian freon dijalankan, dan lain sebagainya. Oscilloscope – Penampil Visual Digital Terakhir, alat ukur elektrik yang dapat dikatakan super canggih adalah Oscilloscope. Pada prinsipnya, alat ini akan membuat proyeksi dari listrik yang ada pada sebuah perangkat ke dalam sinyal digital. Sehingga pengukuran yang dilakukan dapat teridentifikasi secara akurat. Semisal digunakan teknisi untuk melakukan pengukuran mendasar. Mulai dari meneliti gejala periodic pada sebuah rangkaian, sampai dengan menghitung beda antara input dengan outputnya. Selain itu juga mempunyai guna dalam pengukuran amplitudo pada generator. Mekanisme kerjanya yang modern tersebut membuat alat ini banyak diidamkan. Selain karena kemudahan dan kepraktisannya, juga punya hasil yang akurat. Sehingga teknisi akan minim kesalahan saat memanfaatkannya. Fungsi Alat Ukur Elektrik Merujuk pada sejumlah penjelasan mengenai jenis alat ukur elektrik yang telah dijabarkan pada uraian di atas, maka dapat diketahui sejumlah fungsionalitasnya. Khususnya yang berkaitan dengan urgensi, di antaranya Pengukur tegangan. Hal ini berkaitan dengan tingkat tinggi atau rendahnya tegangan pada sebuah rangkaian yang berkenaan dengan kebutuhan daya dan juga faktor keselamatan nilai arus. Secara khusus, hal ini berkaitan dengan total arus yang tersedia dalam sebuah rangkaian elektronika frekuensi pada arus AC. Adanya pencatatan frekuensi, dapat menjadi indikasi sebuah perangkat bekerja dengan baik atau tidak, khususnya untuk yang punya arus nilai hambatan. Fungsi ini berkaitan dengan peran alat elektrik sebagai sarana yang mengidentifikasi tersambung atau tidaknya rangkaian satu dengan estimasi daya. Penghitungan tepat mengenai aspek berguna untuk menentukan tingkat estimasi biaya yang diperlukan pasca pemakaian sebuah perangkat skala suhu. Ini diperlukan bagi teknisi untuk pemetaan tempat penyimpanan perangkat elektronika. Selain itu, masih banyak lagi fungsi praktis lainnya yang disesuaikan dengan jenis perangkat dan peruntukannya. Nah, itulah tadi sejumlah informasi yang dapat diberikan terkait definisi alat ukur elektrik beserta jenis sekalian fungsinya. Mengingat keberadaan perangkat semacam ini sangat penting, maka sangat perlu untuk dipelajari. Khususnya bagi yang menekuni bidang kelistrikan. Ketahui Juga 10 Jenis Panel Listrik Beserta Fungsi dan Harganya
Alatukur elektrik adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran besaran listrik yaitu arus, voltase, dan hambatan. Besaran listrik ini banyak digunakan pada rangkaian kelistrikan kendaraan. Alat ukur elektrik sangat berperan untuk mengetahui kerja dari rangkaian kelistrikan yang digunakan pada kendaraan.
By Alfridho Leoparlin Post a Comment Post a Comment for " Menerapkan alat ukur elektrik serta fungsinya"
UncategoriesMENERAPKAN ALAT UKUR ELEKTRIK SERTA FUNGSINYA. MENERAPKAN ALAT UKUR ELEKTRIK SERTA FUNGSINYA Izza Ariffatur Ramadhani Thursday, March 19, 2020. Izza Ariffatur Ramadhani. Dalam dunia otomotif, alat ukur sangat penting dalam setiap kegiatan service maupun perawatan. Salah satunya perawatan kelistrikan pada kendaraan.
Macam-macam Alat Ukur Elektrik dan Fungsinya – Alat ukur elektrik adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran-besaran listrik antara lain tegangan, kuat arus, dan hambatan/resistansi. Sebelumnya sudah dibahas mengenai alat ukur mekanik dan fungsinya, dan pada artikel kali ini pembahasannya adalah mengenai alat ukur elektrik karena keduanya merupakan bagian dari alat ukur yang sering digunakan dalam dunia otomotif. Penertian Alat Ukur Elektrik Pengertian alat ukur elektrik adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran besaran listrik yaitu hambatan, arus, dan tegangan listrik. Namun begitu, di dalam dunia otomotif, alat ukur elektrik ini lebih cenderung ditujukan kepada alat ukur yang bekerja secara elektrik menggunakan listrik dan digunakan untuk mengukur serta mendiagnosa kondisi mesin. Terdapat berbagai macam alat ukur elektrik yang biasa digunakan di bengkel otomotif. Tetapi untuk melakukan fungsinya dengan baik tiap alat ukur ini terdapat satu kesamaan yaitu alat ukur elektrik memerlukan daya listrik. Baik itu dari listrik sumber arus AC arus bolak balik misalnya listrik rumah maupun sumber arus DC arus searah dari baterai. Lalu apakah bedanya elektrik dan elektronik? Ok jadi kebanyakan dari kita masih kebingungan nih dalam membedakan antara elektrik dan elektronik. Jika kita merujuk pada KBBI bisa diketahui bahwa elektrik merupakan sebutan lain dari listrik dan elektronik merupakan sebutan untuk alat/benda yang bekerja berdasarkan prinsip elektronika. Berikut merupakan macam-macam alat ukur elektrik yang biasa digunakan di bengkel otomotif Ampere meter Ohm meter Watt meter Volt meter Multi meter Macam-macam Alat Ukur Elektrik beserta Fungsinya 1. Ampere meter Ampere meter Ampere meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya kuat arus listrik yang mengalir di dalam sebuah rangkaian Pada ampere meter biasanya terdapat skala untuk nilai ampere, mili ampere, dan mikro ampere. Fungsi Mengukur besar arus listrik dalam rangkaian 2. Volt meter Volt meter Volt meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tegangan/beda potensial antara dua titik Volt meter merupakan galvano meter yang dirangkai seri dengan resistor berhambatan tinggi. Terdapat 2 jenis volt meter yaitu volt meter analog dan digital. Untuk volt meter analog biasanya terdapat pointer jarum penunjuk sebagai penunjuk dari nilai pengukuran. Sedangkan untuk volt meter digital menggunakan LCD. Kemampuan pengukuran pada volt meter terbatas, tergantung pada nilai maksimum yang tertera pada alat ukur tersebut. Fungsi Mengukur tegangan beda potensial 3. Ohm meter Ohm meter Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik dan mengetahui nilai resistansi suatu beban elektronika, dan mengetes kontinuitas dari rangkaian seperti saklar, sikring fuse dll, apakah terputus atau merupakan rangkaian terbuka. Ohm meter menggunakan galvano meter untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik resistansi, kemudian dikalibrasikan ke satuan Ohm. Fungsi Mengukur hambatan listrik 4. Watt meter Watt meter Watt meter adalah instrumen pengukur daya listrik dalam satuan watt Watt meter pada dasarnya adalah penggabungan dari ampere meter dan volt meter, yang berfungsi untuk mengukur secara langsung daya yang terpakai pada suatu rangkaian listrik. Fungsi Mengukur daya listrik 5. Multimeter Multimeter analog Merupakan alat ukur elektronik yang multifungsi, dimana multimeter dapat digunakan sebagai ampere meter, volt meter, dan Ohm meter. Multimeter ini adalah alat ukur elektrik yang paling sering digunakan dalam dunia otomotif, khususnya untuk memeriksa semua komponen kelistrikan. Multimeter sering disebut juga AVO meter ataupun multitester. Multimeter terdiri dari 2 jenis yaitu multimeter analog dan multimeter digital. Jenis pengukuran dan nilai pengukuran dapat dipilih dengan memutarkan selector, dan hasil pembacaan akan ditampilkan pada skala angka yang terdapat pada display. berikut merupakan pengukuran yang biasa dilakukan di bengkel otomotif menggunakan multimeter Pengukuran tegangan baterai Kontinuitas Pengecekan fuse dan elektrikal, sensor-sensor dan aktuator pengukuran nilai hambatan kabel busi, kabel tegangan tinggi Berbagai pengecekan dalam sistem starter dan pengisian, dll. Fungsi Mengukur arus AC dan DC, mengukur tegangan, dan hambatan resistansi Jadi sekian pembahasan mengenai macam-macam alat ukur elektrik dan fungsinya, jadi sekarang kalian sudah tau jawabannya jika ada pertanyaan mengenai apa alat ukur tegangan listrik? atau alat ukur arus listrik, ataupun alat ukur hambatan listrik? ya secara singkat kalian bisa menjawab AVO meter.
Alatukur listrik merupakan kendaraan yang dimanfaatkan untuk mendapati besaran elektrik, seperti larangan, arus elektrik dan selalu beda terpendam listrik. Lazimnya terdapat perut macam kendaraan ukur buat listrik, yakni analog serta juga digital. Jenis serupa biasanya pemakai harus membaca sendiri patokan yang ditunjukkan oleh tusuk, sementara buat yang digital akan muncul secara otomatis.
Alat Ukur Listrik – Alat ukur listrik merupakan alat yang di pakai untuk mengukur, beda potensial pada listrik, hambatan listrik, daya listrik, dan kuat arus listrik. Alat ukur listrik terbagi menjadi dua jenis yaitu berupa alat ukur yang digital dan alat ukur yang analog. Pada kesempatan kali ini akan membahas tentang jenis-jenis alat ukur serta kegunaaanya secara lengkap dan detail. Mari simak penjelasannya berikut ini. Voltmeter Voltmeter merupakan alat yang mempunyai fungsi untuk mengukur suatu tegangan listrik. Voltmeter sendiri terdiri dari tiga lempeng tembaga yang dipasang di sebuah bakelite yang telah di rangkai pada sebuah tabung yang tranpsaran seperti plastik atau kaca. Setiap lempengan pada voltmeter mempunyai fungsi yang berbeda-beda pada setiap lapisan. Lempengan terluar berperan sebagai anoda,. Lempengan yang ada di tengah berperan sebagai katoda. Pada umumnya tabung voltmeter memiliki ukuran 15 x 10 cm tinggi x diameter. Jika ditambah dengan alat multiplier maka akan bisa meningkatkan kemampuan pengukran dari alat voltmeter akan berkali-kali lipat. Interaksi antar kuat arus dan antar medan akan menimbulkan gaya magnetik. Gaya magnetik tersebut akan dapat mempengaruhi jarum alat pengukur tersebut akan begerak saat adanya arus listrik. Jika semakin besar arus listrik yang mengalir maka akan semakin besar juga penyimpangan jarum yang terjadi. Untuk membuat voltmeter dapat mennggunakan galvanometer dan dengan menggunakan sebuah hambatan eksternal Rx yang akan di pasang dengan cara seri. Tujuan dari pemasangan hambatan Rx adalah untuk dapat meningkatkan batas ukur dari galvanometer tersebut, sehingga bisa digunakan untuk mnegukur tegangan yang jauh lebih besar dari nilai standar yanng ada. Untuk menggunkanan voltmeter harus di hubungkan secara pararel dengan komponen yang akan kita ukur beda potensial nya. Untuk memasang voltmeter kita tidak perlu memotong rangkaian seperti untuk memasang ampermeter. Untuk menggunakannya hanya cukup memperhatikan ujung komponen mana yang memiliki beda potensial yang lebih besar. Ujung yang memiliki beda potensial yang lebih besar akan dihubungkan pada terminal positif voltmeter kadang ditandai dengan tanda “+” atau di berikan warna merah. Sedangkan pada ujung lainnya akan dihubungkan dengan terminal yang negatif kadang di tandai dengan tanda “-” atau diberikan warna hitam. Untuk dapat menngetahui nilai tegangan yang ada maka dapat menggunakan rumus berikut ini. Ohmmeter Ohmmeter merupakan alat yang dipakai untuk mengukur suatu hambatan listrik yang mana suatu daya yang dapat menahan aliran listrik dalam konduktor. Ohmmeter juga menggunakan galvanometer untuk dapat melihat berapa besarnya arus listrik yang akan di kalibrasi dalam satuan ohm. Untuk membaca nilai dati tahan yang ada pada alat ukur ohmmeter sangat mudah. Kita hanya perlu mmperhatikan berapa nilai yang muncul pada alat itu dan ditunjukkan oleh jarum penunjuk, lalu dikalikan dengan nilai skala dari saklar pemilih. Untuk mencari nilai nya kkita dapat mengalikan nilai pda sekala dan sakelar pemilih. Dimisalkan jika jarum menunjukkan angka 30 dan sekala pengali yang telah kita pilih sebelumnya dengan saklar pemilih adalah 100, maka dapat kita hitung nilai tahanan tersebut adalah 3000ohm atau 2Kohm. Amperemeter Amperemeter merupakan alat yang sering di gunakan untuk mengukur suatu arus listrik. Ampermeter bisa dibuat dari sususan mikroampermeter yang mempunyai fungsi untuk mendeteksi arus arus pada rangkaian, baik arus kecil maupun arus yg besar, pada arus besar ditambahkan hambatan eksternal. Pemasngan hambatan eksternal bertujuan guna meningkatkan suatu bats ukur dari ampermeter supaya bisa mengukur kuat arus yang besarnya melebihi batas nilai standarnya. Ampermeter bekerja dengan menerapkan gaya lorentz dan gaya magnetis. Kuat arus yang mengalir pada kumparan yang dikelilingi dengan mmedan magnet akan menimbulkan suatu gaya yang disebut dengan gaya lorentz. Gaya tersebut bisa menggerakkan jarum dari ampermeter. Jika semakin besar arus yang mengalir maka akan semakin besar simpangan yang terjadi. Untuk mengggunakan ampermeter maka kita harus menghubungkan nya secara seri dengan komponen yang akan kita ukur kuat arus nya. Apabila kita menggunakan ampermeter yang analog maka kita harus berhati-hati. Arus listrik posotif akan masuk ke dalam terminal yang positif akan diberi tanda “+” atau tanda berwarna merah dan keluar dari ampermeter melewati terminal yang negatif akan diberi tadna “-” atau tanda berwarna hitam. Apabila dihubungkan dengn polaritas yang terbalik, maka jarum penunjuk akan menyimpang secara berlawanan arah. Hal ini isa mengakibatkan jarum penunjuk tersebut akan membentur sisi tanda nol dengan gaya yang lumayan besar hingga bisa merusak ampermeter tersebut. Tetapi jika kita mengukur kuat arus dengan menggunakan ampermeter digital maka tidak perlu khawatir. Ampermeter digital mempunyai polaritas yang otomatis autopolarity. Dengan adanya polaritas otomatis maka akan menghasilkan keluaran nilai yang benar walaupun kita menghubungkan polaritasnya dengan cara yang terbalik. Hal terpenting yang perlu di perhatikan ketika kita memasang ampermeter secara seri dengan komponen yang akan kita ukur maka kuat arusnya merupakan rangkaian yang harus di potong. Lalu ujung-ujung potongan yang memiliki potensial yang lebih tinggi harus dihubungkan dengan terminal yang positif. Dan ujung ptongan yang memiliki potensial lebih rendah dihubungkan dengan terminal yang negatif. Kemudian ujung-ujung potongannya dihubungkan ke terminal-terminal amperemeter dengan polaritas yang benar. Ujung potongan yang potensialnya lebih tinggi harus di hubungkan ke terminal positif, sedangkan ujung potongan yang potensialnya lebih rendah harus di hubungkan ke terminal negatif. Untuk mengetahui kuat arus yang terukur pada ampermeter bisa menggunakan rumus sebgai berikut. Oscilloscope/ Oskiloskop Oscilloscope/ Oskiloskop merupakan suatu alat ukur elektronika yang digunakan untuk memproyeksikan bentuk sinyal listrik supaya bisa dipelajari dan dilihat. Alat ini dilengkapi dengan sebuah tabung sinar katoda. Peranti pemancar akan memproyeksikan sorotan elektron pada layar tabung sinar katoda. Sorotan elektron tersebut akan membekas pada layar oscilloscope. Pada surau rangkaian khusus dalam oskiloskop akan mengakibatkan dorotan bergerak secra berulang-ulang dari kiri ke kanan. Pengulangan tersebut mengakibatkan bentuk sinyal yang kontinyu dan dapat di pelajari. Sama halnya dengan penggambaran di layar tv. Oskiloskop terdiri dari tabung vakum dengan sebuah katoda elektroda negatif di suau sisi yang menghasilkan pancaran elektron dan pada sebuah anoda elektroda positif untuk menambah keccepatan gerakannya sehingga jatuhnya akan tertuju pada layar tabung. Susunan itu dinamakan dengan elektron gun. Elektron-elektron disebut dengan pancaran sinar katoda karena mereka dibangkitkan oleh katoda, hal tersebut menyebabkan oskiloskop dinamai dengan catode ray oscilloscope CRO. Galvanometer Galvanometer merupakkan suatu alat ukur listrik yang dipakai untuk mengukur beda potensial dan kuat arus listrik yang relatif lebih kecil. Galvanometer tidak bisa dipakai untuk mengukur beda potensial ataupun kuat arus listrik yang besar, dikarenakan kompine-komponen yang ada pda galvanometer tidak mendukung. Galvanometer dapat dipakai untuk mengukur beda potensial ataupun kuat arus yang besar, apabila pada galvanometer dipasang sutau hambatan eksternal atau pada voltmeter sering disebut dengan hambatan depan dan pada ampermeter disebut dengan hambatan shunt. Wattjam Wattjam/ watthour merupakan alat ukur dari energi listrik. Watthour atau kilowatt-jam kWh adalah alat ukur yang banyak terpasanag pada setiap rumah. Kebanyakan orang seringkali salah untuk memahami dan mengira kalau alata ukur yang terpasang pada setiap rumah adalah alat ukur alat ukur untik daya listrik. Angka penunjuk pada watthour juga menyatakan nilai dari energi listrik yang telah dipakai dalam kurun waktu tertentu. Multitester Multitester merupakan alat yang digunakan untuk mengukur hambatan, tegangan listrik, dan arus listrik. Maka karena hal tersebut multitester sering kali disebut dengan AVO-meter Ampere,Volt dan Ohm. Terdapat daua kategori multitester, yaitu multitester analaog dan multitester digital. Multitester digital adalah multitester yang terbaru dan hasil engukurannya lebih akurat dibandingkan dengan multitester analaog. Masing-masing jenis multitester bisa digunakan untuk mengukur arus DC maupun AC. Megger Megger adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik ataupun instalasi-instalasi, output yang dihasilkan dari alat ukur tersebut pada umumnya berupa tegangan tinggi dengan arus tinggi yang searah. Megger banyak sekali dipakai petugas untuk mengukur tahanan isolasi antara lain Kabel yang mempunyai tegangan dengan tegangan rendahKabel instalasi yang ada di alat-alat listrik lainnya. Wattmeter Wattmeter merupakan alat untuk mengukur daya listrik. Sebenarnya wattmeter merupakan gabungan dari bebrapa alat ukur listrik dengan alata untuk mengukur tegangan listrik. Tetapi dirancang sedemikian rupa hingga dapat menunjukkan nilai dari daya listrik yang dipakai. Demikianlah pembahasan kami tentang Alat Ukur Listrik, semoga dapat bermanfaat sebagai bahan pembelajaran fisika. Untuk mengetahui materi fisika lainnya kunjungi artikel dibawah ini. Artikel Lainnya Hukum GaussHukum LenzGelombang ElektromagnetikRadiasi Benda HitamRumus Energi PotensialArus Listrik SearahZat PadatHukum-Hukum tentang Gas
. 1yreb10umc.pages.dev/9941yreb10umc.pages.dev/3401yreb10umc.pages.dev/6871yreb10umc.pages.dev/1341yreb10umc.pages.dev/5981yreb10umc.pages.dev/641yreb10umc.pages.dev/2561yreb10umc.pages.dev/3341yreb10umc.pages.dev/251yreb10umc.pages.dev/1251yreb10umc.pages.dev/4731yreb10umc.pages.dev/5111yreb10umc.pages.dev/4081yreb10umc.pages.dev/7161yreb10umc.pages.dev/351
menerapkan alat ukur elektrik serta fungsinya